5 Mega Proyek Tiongkok yang Jadi Kota Hantu

Foto: Kota hantu di Tiongkok (Youtube ADVChina)

Tiongkok terkenal dengan ambisi urbanismenya yang luar biasa. Namun, di balik pembangunan kota-kota futuristik tersebut, beberapa ternyata gagal dan berubah menjadi “kota hantu”. Artikel ini mengulas lima contoh proyek yang menjadi sorotan.

1. Daerah Baru Xiong’an

    Xiong’an New Area dirancang untuk mengurangi kepadatan di Beijing dan menjadi kota futuristik. Proyek ambisius ini diluncurkan pada 2017 dengan investasi sekitar 85 miliar dolar AS.

    Namun, karena kurangnya fasilitas sosial dan budaya; kota baru ini kesulitan menarik penduduk. Akibatnya, beberapa area masih tampak sepi.

    2. Dongtan, Shanghai

    Pada 2005, Dongtan mulai digarap dan direncanakan sebagai kota ramah lingkungan di Pulau Chongming. Akan tetapi, proyek ini terhenti pada 2010 karena beberapa masalah. Yakni, karena berlokasi di lahan basah yang dilindungi. Akibatnya, timbul ketegangan antara warga dan mitra pengembang.

    Proyek ini akhirnya benar-benar berhenti karena dukungan politik yang melemah setelah salah satu tokoh pendukungnya ditangkap karena kasus korupsi.

    3. Kota Ekologi Internasional Caofeidian

    Mulai digarap pada 2008 sebagai kota ramah lingkungan, Caofeidian menghadapi kendala pendanaan. Proyek ini juga kesulitan menarik penduduk. Akibatnya, banyak bangunan kosong atau tidak selesai dan menimbulkan kesan sebagai kota hantu.

    4. Distrik Keuangan Yujiapu, Tianjin

    Awalnya, Yujiapu Financial District diimpikan sebagai replika Manhattan di Amerika Serikat. Proyek ini diluncurkan pada 2008 dengan investasi besar. Namun, penundaan konstruksi dan masalah keuangan menyebabkan banyak gedung masih kosong.

    5. Distrik Kangbashi, Ordos

    Kota baru ini dibangun dengan target untuk menampung lebih dari satu juta orang. Namun, meski sudah rampung pada awal 2010-an, banyak infrastruktur dan gedungnya tetap kosong selama bertahun-tahun. Walaupun populasi mulai meningkat, Kangbashi District masih sering disebut sebagai kota hantu karena bayang-bayang masa lalu masih melekat pada kawasan ini.

    Fenomena “kota hantu” di Tiongkok ini mencerminkan tantangan besar dalam proyek perkotaan berskala mega. Meskipun investasi dan visi futuristik mengagumkan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak selalu diikuti oleh pertumbuhan penduduk yang seimbang.